REFLEKSI TEMA APP KEUSKUPAN LARANTUKA TAHUN 2022, OMK PAROKI WATOBUKU GELAR PROSESI SALIB
Oleh: Antonius Dopi Liwu
Bulan September telah
dikhususkan oleh Gereja Katholik Indonesia sebagai Bulan Kitab Suci Nasional(BKSN).
Pada Tahun 2022 ini BKSN mengangkat Tema “Allah
Sumber Harapan Hidup Baru”. Perayaan Bulan Kitab Suci yang dirayakan oleh
Umat Katholik itu selalu dilaksanakan dengan berbagai acara
hingga lomba berhadiah. Namun pelaksanaan di Paroki Paroki Kristus Raja Semesta
Alam (KRSA) Watobuku kali ini dikemas dalam kegiatan yang berbeda dari waktu
sebelumnya.
Bersamaan dengan peringatan BKSN,
orang muda Katholik se-Paroki KRSA Watobuku juga menggelar kegiatan dengan
melakukan prosesi Salib Kristus yang disebut sebagai Salib Orang Muda Katholik
(OMK) secara bergilir dari stasi ke stasi di dalam Wilayah Paroki KRSA Watobuku.
Prosesi ini dilaksanakan sebagai bagian dari refleksi atas Tema Aksi Puasa
Pembangunan Keuskupan Larantuka Tahun 2022, yaitu Menjadi Sahabat Sepeziarahan OMK.
Kegiatan ini dibuka dengan
perayaan Ekaristi Kudus yang dipimpin oleh Pastor Paroki KRSA Watobuku Pater
Laurentius Useng Soge, SVD, bersama Pastor Rekan Pater Robert Oula'a, SVD dan
Diakon Deni Galus, SVD pada hari Kamis (01/09/2022), pukul 15.00 waktu setempat
di Gereja Katholik KRSA Watobuku. Upacara Ekaristi dihadiri oleh semua pengurus
OMK dari setiap stasi se-Paroki KRSA Watobuku beserta anggota, Suster Kepala Tarekat
SMI Watobuku Sr. Veronika, SMI bersama rekan suster, para pengurus Dewan Stasi
serta pengurus harian DPP Paroki KRSA Watobuku beserta umat.
Usai Ekaristi Kudus dilakukan upacara
pelepasan Salib OMK oleh Pastor Paroki KRSA Watobuku, selanjutnya Salib OMK
Paroki KRSA Watobuku diantar ke Stasi Lewoawang sebagai stasi pertama yang
disinggahi. Kemeriahan nampak dalam acara penyambutan Salib Suci OMK, karena
dikemas dalam perayaan inkulturasi, dimana menghadirkan ritual penyambutan
secara adat budaya setempat. Upacara penyambutan Salib Yesus di Stasi Lewoawang
dilaksanakan di tapal batas stasi Buranilan dan Lewoawang dengan menghadirkan
tarian adat, sapaan adat atau doa yang dalam bahasa setempat disebut maran dan pengguntingan pita.
Selanjutnya Salib OMK Paroki KRSA Watobuku diserahkan kepada OMK Stasi Lewoang,
lalu bersama-sama OMK dan umat stasi Lewoawang berarak menuju Gereja Stasi
Lewoawang untuk melaksanakan ibadat.
Tim Pastoral ketika
dikonfirmasi terkait agenda Prosesi Salib OMK ini menyampaikan bahwa Salib OMK
akan berada di setiap stasi selama dua hari tiga malam. Selama waktu tersebut,
diberi kesempatan kepada anggota OMK maupun umat setempat dapat mengambil
bagian dan melaksanakan doa baik secara pribadi maupun kelompok. Namun agenda
reguler di setiap stasi yaitu penjemputan dan ibadat singkat pada hari pertama,
Jalan Salib di sore hari dan penayangan Film Kisah Sengsara Yesus di hari kedua,
serta hari ketiga adalah penyerahan Salib OMK kepada OMK di stasi berikutnya. Adapun
rangkaian Prosesi ini akan menyinggahi delapan stasi di Paroki KRSA Watobuku
dan ditutup pada tanggal 17 September 2022 di stasi Watobuku sebagai pusat Paroki
KRSA Watobuku.
Sisi lain yang menarik dari
perayaan ini adalah busana yang dikenakan oleh anggota OMK di setiap stasi. Sejalan
dengan spirit inkulturasi, pasukan pengusung Salib Yesus yang terdiri dari
anggota pria mengenakan kemeja putih dan sarung tenun lokal sedangkan anggota
perempuan menggunakan sarung tenun dipadu kebaya putih. Diringi dengan nyanyian
dan doa, upacara itu terasa semakin agung dan khidmad. Tampak umat di setiap
stasi terlibat aktif mengambil bagian dalam semua agenda dan rangakaian kegiatan
tersebut. Sementara pastor rekan bersama diakon tetap setia mendampingi OMK di
setiap stasi yang disinggahi.
Pastor Rekan Paroki KRSA
Watobuku dan Diakon ketika dikonfirmasi terkait kegiatan ini meyatakan bahwa bahwa
pelaksanaan kegiatan ini merupakan refleksi atas Tema APP Keuskupan Larantuka
Tahun 2022 yaitu Menjadi Sahabat Peziarahan OMK, dimana tema ini lebih
menyentuh peran dan tanggung jawab orang muda Katholik teristimewa OMK di Paroki
Watobuku.
Lebih jauh dikatakan bahwa prosesi
Salib OMK ini merupakan agenda Keuskupan yang semestinya dilaksanakan setiap
tahun. Namun gelaran ini sempat terhenti bersama dengan merebaknya pandemi
Covid-19. Tetapi seiring dengan menurun dan terkendalinya pandemi tersebut
sehingga kegiatan ini perlu diselenggarakan. Pihak gereja memandang penting
prosesi Salib OMK ini sebagai bagian dari merefleksikan kembali kisah sengsara
Tuhan Kita Yesus Kristus dalam konteks kekinian. Juga di satu sisi
menumbuhkembangkan semangat solidaritas serta menjalin tali silaturahmi antar
sesama anggota OMK se-Paroki. Sehingga persaudaraan dan kesetiakwanan sejati
tetap mengakar dalam diri setiap anggota.
“Prosesi Salib OMK ini
merupakan agenda Keuskupan yang semestinya dilaksanakan setiap tahun. Namun
gelaran ini berhenti bersama dengan merebaknya pandemi Covid-19. Tetapi seiring
dengan menurun dan terkendalinya pandemi tersebut sehingga kegiatan perlu
diselenggarakan. Pihak gereja memandang penting prosesi Salib OMK ini sebagai
bagian dari merefleksikan kembali kisah sengsara Tuhan Kita Yesus Kristus dalam
konteks kekinian. Juga di satu sisi menumbuhkembangkan semangat solidaritas
serta menjalin tali silaturahmi antar sesama anggota OMK se-Paroki. Sehingga
persaudaraan dan kesetiakwanan sejati tetap mengakar dalam diri setiap
anggota,”jelasnya.
Sesuai dengan tema APP 2022 dan
refleksi atas kehidupan yang kontekstual, kedua Biarawan menyampaikan apresiasi
dan kebanggaan atas kerja sama dan kekompakan semua orang muda di Paroki KRSA yang
tergabung dalam wadah OMK dengan bersedia mengorbankan waktu, tenaga serta materi
untuk berjalan dan berziarah bersama dalam menyukseskan kegiatan ini. Sejalan dengan
itu, agar perjalanan ziarah hidup ini sesuai dengan amanat aksi puasa, agar orang
muda dapat bermanfaat bagi Gereja dan masyarakat. Sehingga diharapkan kegiatan ini bisa dikemas dengan lebih baik di waktu yang akan datang.
Komentar
Posting Komentar