TARUNG TRILOGI: GEBUK HELERO, CAVIERO RAIH TEMPAT KETIGA
Pertandingan perebutan tempat ketiga Turnamen Pantai Selatan yang mempertemukan Caviero FC vs Helero Sr berakhir dengan kemenangan Caviero dengan skor ketat 3:2. Pertarungan kedua Tim ini bisa dibilang sebagai PERTARUNGAN TRILOGI, mengingat kedua tim ini pernah bersua dua kali selama penyisihan group sebab keduanya berada dalam satu Pool. Partai ini juga menjadi ajang pembuktian siapa yang lebih unggul, karena dari dua pertemuan semuanya berakhir imbang. Sementara di tangga klasemen Helero keluar sebagai Juara Pool, sementara Caviero selaku runner up berhak mendampingi Helero ke Fase selanjutnya dengan poin yng sama. Dengan demikian pada partai trologi ini, partai perebutan tempat ketiga akhirnya menasbihkan Caviero sebagai yang terdepan.
Bertanding
dihadapan 2000-an pasang mata kedua tim turun dengan kekuatan yang hampir
merata. Dikubu Caviero, striker mungil Sony deOrnay yang selalu dicadangkan,
kali ini diturunkan sejak awal. Berduet dengan Martin Kromen, keduanya mampu
memporakpondakan pertahanan Helero. Sedangkan dikubu Helero, ujung tombak
andalannya Sarto Boruk batal tampil karena terganggu jadwal kompetisi. Penjaga
gawang utamanya bernomor punggung 20 yang sempat diragukan tampil, akhirnya
turun mengawal gawang Helero. Dengan tidak hadirnya Sarto Boruk terbukti
membuat daya gedor Helero sedikit melempem. Namun mereka mampu menunjukan
semangat juangnya hingga menit akhir meskipun tumbang.
Sejak
kick off pertandingan yang dipimpin wasit Nano kedua Tim langsung memulai
permainan ofensif. Peluang pertama didapat oleh Helero pada menit ke 5. Namun
tendangan sang Kapten Nani masih melambung tinggi di atas gawang. Sebaliknya
peluang matang Caviero pertama didapat pada menit ke 8. Namun tembakan Martin
Kromen yang sudah berhadapan dengan penjaga gawang masih melebar ke sisi kanan
penjaga gawang. Memasuki menit ke 20, serangan dari Helero semakin gencar. Bola
umpan lambung yang dikirim oleh gelandang Helero, As Liwu menuju area penalti
CAviero. Terjadi perebutan bola di udara antara striker Hewa Nani dan Ronal
Puka yang mengakibatkan cedera robek yang diderita Nani pada bagian jidat.
Wasit sempat menghentikan pertandingan dan menepikan Nani untuk mendapatkan
perawatan medis. Setelah pertanding dilanjutkan, Helero melakukan serangan dari
lapangan tengah. Upaya anak-anak Helero akhirnya membuahkan hasil. Pada menit
ke 35 sebuah umpan lambung dari sayap kiri berhasil diselesaikan dengan
sempurna oleh Nani yang menanduk bola dengan kepala yang masih berdarah. Gol.
Dengan
gol ini meningkatkan kepercayaan diri anak-anak Helero. Selang 3 menit hampir
saja As Liwu mencatatkan namanya di kertas Panitia, namun tendangannya dari
jarak 16 meter masih bisa ditepis dengan sempurna oleh penjaga gawang Caviero. Gol
balasan dari Caviero akhirnya datang pada menit ke 40. Berawal dari tendangan
gawang bola berhasil dikuasai Andre Sado, lalu mengirimnya kepada Inos Puka,
dikawal oleh pemain belakang Inos memberikan umpan tarik kepada Karel yang dengan
tendangan keras dan akurat berhasil merobek jala lawan. Paruh pertama kedudukan
sama kuat.
Memasuki
babak kedua, lagi-lagi Nani mencatatkan namanya di memory penonton. Pada menit
ke 50, berawal dari lemparan ke dalam, bola mampu dikontrol dengan baik oleh
Atok, dan memberikan umpan tarik kepada Nani yang lepas dari kawalan pemain
belakang Caviero. Dengan tenang dan sekali sentuhan dia berhasil memperdaya
kiper. Sempat memimpin, serangan anak-anak Hewa semakin intensif. Sebuah
peluang lagi-lagi didapat oleh Nani namun tendangan kerasnya mampu ditepis
kiper Caviero dan hanya menghasilkan sepak pojok. Asik menyerang, Helero
dikejutkan dengan serangan balik pasukan Caviero yang membuat kacaunya
koordinasi pemain bertahan. Lewat serangan dari sayap kiri Andre Sado
menggiring bola melewati dua pemain lawan, memberi umpan lambung kepada Martin
dan Lusio yang sudah berada di area penalti lawan. Karena panik, pemain
belakang Helero mencoba menahan bola dengan tangannya. Sontak sang pengadil
mengganjar kartu kuning dan menunjukan titik putih. Tepat menit ke 65, Lusio
Kedang yang ditunjuk sebagai algojo melaksanakan tugas dengan baik. Bola
tendangannya manghujam ke arah kanan kiper namun sang penjaga gawang bergerak
ke arah kiri. Kedudukan kini menjadi sama kuat.
Gol
penyeimbang ini melecutkan semangat anak-anak Caviero, sementara Helero mencoba
berburu gol. Keasyikan menyerang, bola berhasil diamankan pemain belakang
Caviero. Petaka datang untuk Helero pada menit ke 70, melalui sentuhan satu
dua, Andre Sado kembali menjadi aktor protagonis dalam serangan balik. Sang
playmaker dengan cerdik memberi umpan datar kepada Lusio lalu meneruskan kepada
Inos yang lolos dari jebakan offside lawan. Kontrol bola yang bagus dari Inos dan
pergerakan lawan yang melambat, membuat pemain belakang lawan bukannya menahan
pergerakan Inos tapi melakukan protes ke wasit garis sebelum bola diceploskan
ke jala. Dengan tenang Inos mengecoh penjaga gawang Helero. Jebol. Wasit mensahkan
gol yang diwarnai protes para pemain Helero perihal offside. Namun wasit tetap
mensahkan gol tersebut.
Dalam
kedudukan tertinggal 2:3, armada Helero mencoba bangkit dari ketertinggalan.
Pada menit ke 75 Helero memperoleh kesempatan, akibat pelanggaran pemain
belakang Caviero. Melalui tendangan
bebas dari jarak 20 meter, Nani mengeksekusi dengan baik, bola berhasil
dijangkau oleh pemain Helero namun melebar di bagian kanan gawang lawan. Pada
menit ke 76 kedua tim melakukan pergantian pemain.
Komentar
Posting Komentar